MAKALAH METABOLISME
METABOLISME
BAKTERI ASAM LAKTAT
Oleh:
HERLINA
G2L1 14 006
PROGRAM
STUDI KIMIA
PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Istilah Bakteri
Asam Laktat (BAL) secara berangsur-angsur diterima pada permulaan abad 20 (
Nyanyian Et. Al., 2010). Terdapat 2
terminologi mengenai BAL yaitu sebagai “asam susu” dan “produsen asam laktat” sehingga menimbulkan sedikit kebingungan.
Dengan adanya penerbitan suatu monograf tentang Bakteri Asam Laktat yang
ditulis oleh Orla-Jensen tahun 1919 mengakhiri hal tersebut, dimana penelitian
tersebut mempunyai dampak yang besar dalam pengembangan BAL ( Axelsson, 1989).
Bakteri asam laktat
(BAL) merupakan salah satu contoh mikroorganisme yang menguntungkan dan
mempunyai peran penting dalam industri pangan, seperti dalam proses fermentasi
makanan sehingga dapat memperpanjang umur simpan produk. BAL selain
menguntungkan bagi industri pangan juga memiliki keuntungan bagi kesehatan,
terutama bagi pencernaan manusia.
Penggolongan jenis
BAL telah didasarkan pada morfologi , model fermentasi glukosa, pertumbuhan
pada temperatur tertentu, dan cakupan pemanfaatan gula. Taksonomi BAL ditinjau
kembali setelah penelitian tersebut, dimana karakter yang digunakan oleh
Orla-Jensen dalam penggolongan BAL menjadi sangat penting. Bakteri Asam Laktat
merupakan suatu kelompok bakteri yang memiliki morfologi, metabolisme, dan
persamaan fisiologis dan mereka juga secara relatif berhubungan erat pilogenetik.
Secara umum BAL dikelompokan
dalam kelompok gram-positive, dimana fermentasi dari karbohidrat merupakan
hasil utama mereka. Berdasarkan hasil penelitian yang telah disetujui masuk
dalam kelompok BAL terdiri dari empat jenis yaitu Lactobacillus, Leuconostoc, Pediococcus dan Streptococcus.
Revisi taksonomi
terbaru telah mengusulkan beberapa jenis bakteri baru sebagai berikut: Aerococcus, Alloiococcus, Carnobacterium,
Dolosigranulum, Enterococcus, Globicatella, Lactococcus, Oenococcus,
Tetragenococcus, Vagococcus, dan Weissella. Lactobacilli, Carnobacteria. Untuk
mengidentifikasi BAL, metoda yang paling umum digunakan yaitu metode
phenotypic. Hal baru dalam penentuan genetik BAL dengan menggunakan tehnik 16S
rDNA merupakan pengembangan teknik sebelumnya dan teknik ini cukup akurat. Penentuan
urutan 16S rDNA yang pendek digunakan sebagai suatu cara sederhana dalam
penentuan jenis dari isolat Bakteri Asam Laktat. Taksonomi Bakteri Asam Laktat
telah didasarkan pada reaksi gram dan produksi Asam Laktat dari berbagai fermentasi
karbohidrat.
Terdapat 2 jalur
fermentasi gula yang dapat dilakukan oleh BAL yaitu Glikolisis ( Jalur
Embden-Meyerhof) menghasilkan asam laktat dan berada pada kondisi standar dan
metabolisme ini dikenal sebagai fermentasi homolaktat. Jalur
6-Phosphogluconate/Phosphoketolase menghasilkan sejumlah hasil akhir yanag
signifikan, seperti etanol, asam cuka, dan CO2 dikenal sebagai
fermentasi heterolaktat. Kondisi pertumbuhan yang bervariasi memungkinkan
terjadinya perubahan pada formasi produk BAL. Perubahan ini dapat dihubungkan
untuk perubahan metabolisme piruvate
atau menggunakan akseptor elektron terluar seperti oksigen atau senyawa
organik.
Hasil proses
fermentasi oleh bakteri asam laktat berupa asam laktat dan sebagian kecil
asam-asam lain seperti asam asetat, etanol, dan CO2 yang berperan menghambat
aktivitas bakteri pembusuk dan patogen. Contohnya pada penelitian aktivitas
antimikroba bakteri asam laktat yang diisolasi dari daging sapi, susu
fermentasi, dan minuman fermentasi tradisional Etiopia. Kegunaan BAL dalam
industri pangan mendorong dilakukannya eksplorasi strain BAL dari
berbagai sumber seperti pada produk fermentasi buah dan sayuran.
BAL digunakan sebagai probiotik karena sebagian strain
BAL bukan merupakan bakteri patogen dan kemampuannya untuk hidup di saluran
pencernaan serta dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen (sifat
antimikrobial) sehingga dapat dimanfaatkan untuk kesehatan tubuh. Berdasarkan uraian diatas maka penulis akan
memaparkan peranan bakteri asam laktat dalam metabolisme.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana peran bakteri asam laktat dalam metabolisme?
2.
Bagaimana alur metabolisme yang dilakukan oleh bakteri
asam laktat?
3.
Bagaimana proses identifikasi senyawa produk
metabolisme oleh bakteri asam laktat?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui peran bakteri asam laktat dalam metabolisme?
2.
Mengetahui alur/pathway metabolisme yang dilakukan oleh
bakteri asam laktat?
3.
Mengetahui proses identifikasi senyawa produk
metabolisme oleh bakteri asam laktat?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bakteri Asam Laktat
Bakteri asam laktat merupakan
kelompok bakteri yang termasuk dalam filum Firmicute. Bakteri yang termasuk
dalam kelompok ini adalah Carnobacterium, Enterococcus, Lactobacillus,
Lactococcus, Lactosphaera, Leuconostoc, Melissococcus, Oenococcus, Pediococcus,
Streptococcus, Tetragenococcus, Vagococcus dan Weissella. Kelompok bakteri ini termasuk bakteri
Gram positif, tidak berspora, tidak berpigmen mesofil, serta berbentuk kokus dan batang. Bakteri ini dapat
hidup pada temperatur antara 5 – 50 ÂșC
dan bersifat katalase negatif.
Nama
bakteri asam laktat diperoleh dari kemampuannya dalam memfermentasi gula
menjadi asam laktat. Bakteri asam laktat juga terdapat dalam tubuh manusia
sebagai flora normal tubuh. Selain pada manusia, bakteri ini juga dapat ditemukan pada produk
sayuran dan susu. Habitat bakteri tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Habitat Bakteri Asam
Laktat
Habitat
|
Kelompok Bakteri
|
Aktivitas atau produk
|
Produk sayuran
|
Streptococcus
spp.,
Lactobacillus
plantarum
|
Pikel, sauerkraut
|
Produk susu
|
Streptococcus
lactis,
Lactobacillus
casei,
L.
acidophilus,
L.
delbrueckii,
Leuconostoc
mesentroides,
|
Keju, susu, yoghurt
|
Sistem pencernaan
(oral dan usus)
|
Streptococcus
salivarus,
S. mutans, dan
Lactobacillus
salivarus
Streptococcus
faecalis
|
Flora normal,
dental caries
Patogen pada saluran urin
|
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan
salah satu contoh mikroorganisme yang menguntungkan dan mempunyai peran penting
dalam industri pangan, seperti dalam proses fermentasi makanan sehingga dapat
memperpanjang umur simpan produk. BAL selain menguntungkan bagi industri pangan
juga memiliki keuntungan bagi kesehatan, terutama bagi pencernaan manusia.
2. Metabolisme Bakteri Asam Laktat
Berdasarkan jalur metabolisme saccharolytic,
bakteri asam laktat dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu (Prescott et al., 2002) :
1.
Homofermentatif : Bakteri dalam kelompok ini akan mengubah heksosa menjadi
asam laktat dalam jalur Embden-Meyerhof (EM), dan tidak dapat memfermentasikan
pentosa atau glukonat. Jalur metabolisme homofermentatif ini dapat dilihat pada
Gambar 1.
2. Heterofermentatif : Heksosa
difermentasikan menjadi asam laktat, karbon dioksida, dan etanol (atau asam
asetat sebagai akseptor elektron alternatif). Pentosa lalu diubah menjadi
laktat dan asam asetat. Jalur metabolisme heterofermentatif ini dapat dilihat
pada Gambar 2.
Bakteri homofermentatif memecah gula menjadi asam
laktat, sedangkan bakteri heterofermentatif mengubah gula menjadi asam laktat,
asam asetat, dan etanol (Battcock & Azam-Ali, 1998). Proses biokimia
pembentukan asam laktat pada bakteri homofermentatif (Gambar 1) dan
heterofermentatif (Gambar 2).
Gambar 1 Metabolisme Homofermentatif dari Bakteri Asam
Laktat
Gambar 2 Metabolisme Heterofermentatif dari Bakteri
Asam Laktat
3. Identifikasi Produk Metabolisme Bakteri Asam Laktat
Dalam identifikasi produk metabolisme
bakteri asam laktat (BAL), penulis akan mengambil salah satu jurnal penelitian
berjudul “Fermentasi Hidrolisat Enzimatik Bagasse Tebu
Menjadi Hidrogen”. Pada penelitian tersebut bertujuan mempelajari pengaruh konsentrasi NaOH
pada pretreatment bagasse tebu dalam rangka fermentasi hidrogen dari
hidrolisat enzimatik bagasse tebu. Bahan baku yang digunakan dalam
penelitian tersebut adalah bagasse tebu. Bagasse tebu diolah
terlebih dahulu melalui proses pretreatment secara kimiawi selama 16 jam
pada suhu 800C
dengan variabel konsentrasi NaOH 4 % (w/v), 8 % (w/v) dan 12 % (w/v) sehingga
diperoleh selulosa dan hemiselulosa.
Setelah itu, selulosa dan hemiselulosa pada bagasse
tebu dihidrolisa secara enzimatik dengan enzim selulase murni dari A.niger
selama 42 jam pada suhu 800C, tekanan 1 atm dan pH=3. Dari
hasil penelitian diperoleh yield gula reduksi pada masing-masing hidrolisat bagasse
tebu, yaitu 0,11 gram gula reduksi/ gram bagasse tebu hasil
pretreatment dengan NaOH 4%, 0,035 gram gula reduksi / gram bagasse tebu
hasil pretreatment dengan NaOH 8%, 0,023 gram gula reduksi / gram hasil
pretreatment dengan NaOH 12%.
Kemudian hidrolisat dari bagasse tebu
hasil pretreatment dengan NaOH 4% difermentasi dengan menggunakan bakteri Enterobacter
aerogenes selama 48 jam pada suhu 300C, tekanan 1 atm, dan pH=7
sehingga diperoleh gas hidrogen. Yield gas hidrogen yang didapat sebesar 0,969
mmol hidrogen/mmol gula reduksi awal .
BAB III
KESIMPULAN
1.
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan salah satu contoh
mikroorganisme yang menguntungkan dan mempunyai peran penting dalam industri
pangan, seperti dalam proses fermentasi makanan sehingga dapat memperpanjang
umur simpan produk. BAL selain menguntungkan bagi industri pangan juga memiliki
keuntungan bagi kesehatan, terutama bagi pencernaan manusia.
2.
Berdasarkan
jalur metabolisme saccharolytic, bakteri
asam laktat dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bakteri
homofermentatif memecah gula menjadi asam laktat dan bakteri heterofermentatif
mengubah gula menjadi asam laktat, asam asetat, dan etanol
3.
Identifikasi produk metabolisme bakteri dapat
menggunakan instrument kromatografi gas, sebagai salah satu contoh bakteri Enterobacter
aerogenes yang merupakan golongan
bakteri BAL mampu mendegradasi baggase tebu menjadi gas hidrogen dengan
beberapa perlakuan dalam proses metabolismenya sehingga dapat dimanfaatkan oleh
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Khalid, Khalisanni. 2011. An Overview of Lactic Acid Bacteria. International
Journal of Biosciences (IJB) ISSN: 2220-6655. Vol. 1, No. 3, p. 1-13.
Yuwono, et al., 2012. Fermentasi Hidrolisat Enzimatik Bagasse Tebu Menjadi Hidrogen. Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS). Jurnal
Teknik Pomits Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar